Kelas Dasar Uji Cita Rasa 5758 Coffee Lab,
Belajar Bahasa Rasa Universal –
Pada beberapa kesempatan ketika saya riset tentang
kopi, saya mendatangi acara public cupping. Di sana berkumpul para
pencinta dan pelaku dunia kopi. Tergelarlah meja berisi beberapa cangkir kopi,
cangkir air putih, tissue, dan sendok-sendok besar seperti sendok sup. Kopi-kopi
tersebut berasal dari beragam daerah di Indonesia maupun luar negeri. Setiap
orang mengambil sendok, menyeruput kopi dengan keras sehingga menimbulkan bunyi
serupa desisan, membasuh sendok di cangkir air, dan mengetukkan sendok ke
tissue. Begitu berulang-ulang sambil berkeliling dari satu cangkir kopi ke
cangkir kopi lain.
Kelas Dasar Uji Citarasa 5758 Coffee Lab, Belajar Bahasa Rasa Universal |
Puas mencoba berbagai kopi, para pencinta dan pelaku
dunia kopi itu pun bercakap-cakap. Terdengar istilah bahwa kopi yang ini clean,
kopi yang itu balance, kopi yang ini layak jadi specialty, dan
kopi yang itu cukup jadi kopi komersil saja. Jujur, saya kepayahan dengan
berbagai istilah tersebut. Tanda tanya besar menggayut di benak saya, apa sih
alat ukur suatu kopi disebut specialty atau komersil? Saya hanya tahu
bahwa kopi yang masuk standar specialty berharga tinggi.
Konon rasa adalah bahasa universal. Minimal setiap
manusia di berbagai belahan dunia mengenal bagaimana indikasi rasa manis, asam,
asin, dan pahit. Begitu juga dalam menentukan profil rasa kopi. Namun
menentukan profil rasa kopi tidak sesederhana kelihatannya. Setiap kopi
memiliki keistimewaan sendiri. Maka dari itu penting melatih diri untuk dapat
membedakan intensitas setiap rasa dasar dengan mempertajam kemampuan lidah.
Setiap orang boleh menentukan rasa pada suatu kopi
berdasarkan pengalamannya menjelajah rasa dan sesuai selera. Meski begitu,
ketika kita dihadapkan pada suatu kopi apalagi itu menyangkut kualitas dan
nilai jual, kita tidak bisa berpegang pada selera pribadi. Dibutuhkan suatu
alat ukur yang universal sehingga bisa diterima semua pihak. Itulah bahasa rasa
universal.
Adalah 5758 Coffee Lab, tempat saya mengikuti Kelas Sensory, Mengenali Rasa Mengenali Diri. Kemudian
saya mengikuti kelas dasar uji cita rasa 5758 Coffee Lab, belajar bahasa rasa
universal. Di sana saya akhirnya paham betapa rasa kopi tak bisa dipisahkan
dari jelajah rasa sehari-hari dan angka-angka serupa rumus matematika :D
Kelas Dasar Uji Citarasa 5758 Coffee Lab, Belajar Bahasa Rasa Universal |
Saya kembali bertemu dengan Mbak Mia Lakhsmi,
instruktur kelas uji citarasa. Suara lembut Mbak Mia mengantarkan dua belas
peserta pada pengetahuan dan petualangan rasa kopi.
Mbak Mia Lakhsmi, instruktur kelas uji citarasa 5758 Coffee Lab |
Manfaat Kalibrasi
Menurut Mbak Mia, proses kalibrasi sangat dibutuhkan
dalam menilai kualitas kopi. Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan untuk
menentukan kualitas kopi dilihat dari alat ukurnya untuk menentukan standar ukur
yang dapat diterima oleh dunia internasional sebagai acuan.
Manfaat kalibrasi adalah:
- Membantu membuktikan bahwa kualitas kopi itu bisa objektif;
- Membantu mitigasi penolakan;
- Sebagai dasar penentuan harga;
- Agar lebih mengerti dampak perbedaan budaya karena kopi itu global.
Bicara soal rasa sepertinya tidak bisa tidak bicara
soal kesubjektifan. Namun dalam proses kalibrasi, kesubjektifan berubah menjadi
objektif karena tolok ukur yang sama. Kalibrasi dianggap valid bila ada minimal
6 orang yang mengikuti dengan didampingi oleh minimal 1 orang Q Grader
atau R Grader. Ada kaidah-kaidah yang harus ditepati.
Lembar Cupping Uji Citarasa
Dalam proses cupping atau uji citarasa, Mbak
Mia mengatakan bahwa ada satu form yang menjadi standar internasional yaitu cupping form SCA (Specialty Coffee
Association). Organisasi kopi ini paling banyak anggotanya di dunia. Jadi lembar
tersebut paling banyak digunakan di seluruh dunia.
Selain cupping form SCA, masih banyak cupping form lainnya. Beberapa perusahaan kopi memiliki cupping form sendiri.
Selain cupping form SCA, masih banyak cupping form lainnya. Beberapa perusahaan kopi memiliki cupping form sendiri.
Kelas uji citarasa 5758 Coffee Lab yang diinstrukturi
Mbak Mia ini lebih mengulik pada bagaimana menilai spesies kopi arabika karena
ada kelas tersendiri yang membahas kopi robusta. Dibagi menjadi tiga sesi yaitu
satu kali sesi teori dan dua kali sesi praktik.
Kopi dinilai
dari fragrance (aroma kering) dan aroma (sesudah dituang air), flavor,
aftertaste, acidity, body, uniformity, balance, clean cup, sweetness, overall,
dan defects. Artikel ini tidak akan membahas lebih lanjut tentang
elemen-elemen penilaian di atas. Saya akan membahas di artikel selanjutnya
tentang pengalaman saya mengikuti intermediate class: cupping for
professional.
Etika di Meja Cupping
Dua buah meja di samping area sesi praktik telah
dipenuhi oleh tiga baki berisi lima cup biji kopi, termos besar, 3 gelas
air, tissue, dan beberapa sendok. Kami dibagi menjadi dua kelompok yang setiap
kelompoknya terdiri dari enam orang.
Sample kopi kelas uji citarasa dasar 5758 Coffee Lab |
Sebelum mulai sesi uji cita rasa, Mbak Mia dan Mas Ari
Taroepratjeka—instruktur di 5758 Coffee Lab—menjelaskan tentang etika di meja cupping
yang harus kita patuhi.
Pertama, jangan menggeser,
memegang, atau mengangkat cup dari atas meja. Alasannya karena biji kopi
yang belum digiling akan tumpah. Atau ketika sudah diseduh, air kopi tumpah.
Selain itu tangan kita bisa saja telah menyentuh
barang-barang, sehabis makan cuci tangan pakai sabun, dll yang bisa memengaruhi
aroma kopi. Mengontaminasi bau kopi sehingga bau yang harusnya tidak ada
menempel di cup. Mencegah cup berpindah atau bertukar tempat.
Dari aroma kopi saja kita bisa mengetahui adanya kecacatan, kalau cup
bertukar bisa membuat semua cup seolah cacat.
Kedua, jangan menaruh sweat
cup di meja. Sweat cup adalah cup tempat kita membuang
sesapan kopi yang telah masuk ke mulut. Nah, apa jadinya kalau sweat cup
tumpah di meja? Pastilah membuat pengalaman uji citarasa kita buruk. Biasakan selalu
memegang sweat cup saat membuang kopi agar tidak muncrat ke mana-mana.
Ketiga, jangan menaruh
sendok cupping di sweat cup. Ingat bahwa sendok kita akan terus
berkeliling dari satu cup kopi ke cup kopi lain. Sendok kita akan
mengontaminasi cairan kopi.
Keempat, selalu membilas
sendok cupping sebelum menggunakannya di cup berisi kopi. Saat
membilas, celupkan sendok ke gelas kopi berisi air pelan-pelan saja agar air
tidak tumpah. Begitu pun saat mengeringkannya di atas tissue. Jangan sampai saking
semangatnya kita mengeluarkan tenaga keras dan merusak meja, sendok, dan konsentrasi
orang lain. Percaya deh, bunyi keras yang ditimbulkan saat membilas sendok cupping
dan mengeringkannya dengan cara memukul-mukulkan sendok ke tissue membuat orang
lain merasa terganggu.
Kelima, sesudah
menyeruput kopi kemudian mau mencatat nilai, mundurlah dari meja agar tidak
menghalangi orang lain. Jadi kita mesti sadar posisi berdiri agar kegiatan uji
cita rasa tidak terhambat.
Proses Cupping
Proses cupping adalah rangkaian proses seru dan
mendebarkan buat saya. Pertama-tama kita harus memastikan bahwa sample biji
kopi yang diuji disangrai muda tidak lebih dari 8-24 jam. Kopi ditimbang dengan
rasio dipergunakan antara biji kopi dan air adalah:
Arabika 8,25 gr per 150 ml
Robusta 8,75 gr per 150 ml
Nah, kalau ukuran gelasnya bukan 150 ml bagaimana?
Tinggal sesuaikan saja rasionya.
Mbak Mia sedang menjelaskan warna roasting kopi |
Sebelum menggiling sample biji kopi, flush
dulu grinder-nya dengan sedikit kopi agar kopi yang sebelumnya masuk
terbuang. Giling kopi dengan ukurun medium.
Menggiling kopi |
Selesai menggiling biji kopi, tempatkan baki di
pinggir meja agar mudah dijangkau tanpa harus memegang cup-nya. Penilaian
pertama kopi adalah dari fragrance atau aroma saat kering. Dekatkan
hidung ke cup dan hirup aromanya.
Menggiling kopi |
Tuangkan air panas bersuhu sekitar 88-95°C sampai
gelas terisi penuh. Biarkan kopi merekah dan terekstraksi selama 4 menit. Pada
proses itu terjadi blooming yaitu pelepasan gas karbon dioksida yang
terperangkap dalam kopi.
Menuangkan air panas ke dalam cup kopi |
Setelah 4 menit, proses selanjutnya adalah lapisan
atas endapan bubuk kopi kita break dengan cara menyorongkan sendok dari
satu ujung ke ujung gelas. Aduk permukaannya sebanyak tiga putaran. Jangan
terlalu banyak karena akan mengagitasi karakter kopi.
Mbak Mia sedang mencium fragrance kopi |
Seruput kopi dengar keras agar lidah tidak terbakar.
Cairan kopi akan tersemprot sampai ke bagian mulut belakang sehingga mendorong
sebagain molekul aroma ke hidung melalui saluran elektronasal. Sehingga lidah
mendapat informasi rasa secara maksimal.
Ketika kita menilai lebih dari satu jenis kopi, tetap
fokus pada kopi yang kita hadapi. Berilah keterangan detail tentang rasa,
misalnya kalau merasakan adanya rasa buah bubuhkan catatan buah apa. Buahnya
matang atau masih muda, dll. Pencatatan yang detail membuat kita tidak mudah
lupa.
Rangkaian cupping terakhir adalah kalibrasi.
Setiap peserta menyebutkan nilai dari setiap elemen penilaian untuk diambil
nilai rata-rata kelas. Setiap peserta dimintai pertanggungjawaban atas nilai
yang diberikan. Kami harus dapat menjelaskan detail rasa dan tentu saja alasan
mengapa memberi nilai tersebut.
Setiap peserta mengeluarkan argumen dalam menilai rasa kopi |
Dari kedua sesi praktik uji cita rasa, rupanya Mbak Mia
menyelipkan sample yang berbeda atau cacat dalam satu baki. Tujuannya
agar kami lebih peka dan terlatih mengindentifikasi rasa juga konsistensi dari kopi.
Evi menerima sertifikat dari Mbak Mia |
Rangkaian cupping di atas terlihat sederhana, pada kenyataannya kamu harus praktik langsung agar mengetahui bagaimana cara cupping yang benar. Sebaiknya pun ketika praktik didampingi oleh instruktur seperti di kelas 5758 Coffee Lab. Menurut pengalaman saya, tidak banyak tempat yang mengedukasi cara cupping bahkan saat public cupping. Karena saat public cupping, semua orang dianggap telah bisa.
Kelas dasar uji cita rasa 5758 Coffee Lab, belajar bahasa rasa universal dapat kamu lanjutkan ke jenjang intermediate class dan advanced class. Tertarik untuk mengikuti kelas ini? Sila hubungi no kontak di bawah ini atau datang langsung.
Kelas dasar uji cita rasa 5758 Coffee Lab, belajar bahasa rasa universal dapat kamu lanjutkan ke jenjang intermediate class dan advanced class. Tertarik untuk mengikuti kelas ini? Sila hubungi no kontak di bawah ini atau datang langsung.
5758 Coffee Lab
Rusa Pinus Raya E1-D
Jl. Pinus Raya Barat, Kompleks Pondok Hijau Indah
Gegerkalong, Bandung
IG: @5758coffeelab
Jadwal kelas, informasi biaya, dan pendaftaran:
0822-5533-5758
(WA Messenger only, no phone)
wah seru ya Teh bisa ikut kelas uji citarasa kopi
ReplyDeleteWah baru tahu nih ada istilah rasa yang universal, beruntungnya Mbak bisa ikut kelas uji cita rasa kopi,, aku jadi pingin ikutan juga, penasaran soalnya, aku penyuka kopi juga ^^
ReplyDeletemakasih sharingnya, mantap ya yg bisa punya cita rasa yang bisa membedakan cita rasa yg berbeda
ReplyDeletewah prosesnya panjang dan rumit yaa. karena baru buka warung kopi juga jadi sering ngintip2 ke dapur nih hehehe
ReplyDeleteAKu pernah ikutan beberapa kali kelas uji cita rasa kopi, seru siih..
ReplyDeleteTapi jujur lebih seneng jadi penikmat kopi aja deh, tinggal nyerupuutt !
Ternyata untuk menciptakan sebuah rasa dan itu rasa kopi yang selama ini sudah aku kenal (meskipun gak dalem) ada banyak cara dan istilah yaa...
ReplyDeleteIni deeh...yang bikin manusia itu tinggi derajatnya.
Karena selalu belajar dan belajar.
Wah rumit juga ya. Udah kayak Wine aja kopinya. Mantap pisan.
ReplyDeleteTernyata tahapannya lumayan juga yaa.. untuk menentukan cita rasa kopi. But it is worthy, agar kopi kita tetap juara dengan cita rasa yang terjaga
ReplyDeleteWah baru tahu ada ilmu ini Teh
ReplyDeleteJadi kabita ikutan 😍
ReplyDelete