Kesulitan mendasar dalam terminologi rasa kopi sudah menyatu dengan bahasa kita. Meskipun banyak kata bisa menguraikan pengindraan penglihatan, pendengaran, dan perabaan, hanya sedikit kata yang menguraikan pengindraan bau dan rasa. – Lingle, The Coffee Cupper’s Handbook.
Kelas Sensory 5758 Coffee Lab, Mengenali Rasa Mengenali Diri |
Ada serial anime kesayangan saya waktu kecil tentang masak-memasak
yaitu Born to Cook. Tokoh utamanya cowok bernama Youichi. Setiap
episodenya menceritakan proses memasak suatu menu. Dan setiap kali Youichi atau
gurunya menyicip suatu makanan, penggambarannya terhadap rasa luar
biasa. Misalnya ketika membuka sajian dari sebuah mangkuk, makanan di dalamnya
bersinar-sinar. Begitu sepotong makanan menyentuh lidah, Youichi tiba-tiba
terbang ke langit, melompat-lompat di antara awan. Saya mencoba menerjemahkan
seperti apakah rasa masakan itu hingga Youichi menggambarkannya sebegitu rupa. Sampai
akhir, saya tetap tidak paham. Biarpun begitu berkat ekspresi Youchi sukses menerbitkan
air liur saya. Padahal itu masakan hanya berupa gambar anime.
Awal-awal menekuni dunia food blogger, saya
berniat menggunakan metode penceritaan Youichi. Kemudian saya berpikir ulang,
mampukah pembaca menangkap rasa yang sama? Akan sulit sekali. Akhirnya saya
mentok dengan kata-kata yang itu-itu saja: enak, lezat, sedap, yummi, mantap!
Kata-kata yang lebih universal yang mungkin bisa dimengerti setiap orang. Atau
jangan-jangan ini hanya pembenaran diri saya karena malas belajar?
Lalu saya makin jatuh cinta pada kopi. Kopi adalah
minuman wajib keluarga saya. Sejak kanak-kanak, saya tak pernah dilarang minum
kopi. Kopi-kopi yang berbeda dengan kopi-kopi saat ini tentunya. Kopi menjadi
inspirasi novel yang saya kerjakan empat tahun belakangan. Saya makin getol
berburu kopi ke berbagai kedai, dari satu acara ke acara lain. Kemudian saya
menemukan masalah baru, bagaimanakah menuliskan berbagai rasa kopi? Seringkali
saya merasa kopi ini dan kopi itu rasanya sama enaknya tetapi memiliki
keistimewaan tersendiri. Jadi saya tidak bisa berhenti pada kata ‘enak’. Saya
harus mampu mengurai rasa enak tersebut. Apa kabar novel saya kalau saya tidak
berusaha lebih keras?
Tersebutlah Anthony Capella dengan karyanya The
Various Flavours of Coffee. Anthony pandai menjabarkan rasa kopi begitu
rupa. Saya seolah menemukan sosok Youichi dalam tokoh Robert Wallis.
Mundur sebentar ke suatu sore, hampir setahun lalu, di
tengah acara kopi, saya bertemu Teh Echi yang bergiat di 5758 Coffee Lab. Teh
Echi ini adalah sahabat lama ketika saya masih kuliah dan rajin mengikuti berbagai
kegiatan di beberapa toko buku alternatif di Bandung. Kami mengobrol tentang
dunia kopi. Teh Echi bercerita sedikit mengenai kelas-kelas kopi yang ada di
5758 Coffee Lab.
Di tengah kebingungan, saya menemu titik terang. Saya
teringat Teh Echi dan kelas-kelas kopi di 5758 Coffee Lab. Saya segera menghubungi
Teh Echi. Beruntung, kelas sensory 5758 Coffee Lab tengah membuka
peserta baru. Kesempatan ini yang benar-benar saya cari.
Sekilas Mengenai 5758 Coffee Lab
5758 Coffee Lab berdiri awal tahun 2016. Selain kedai
kopi, 5758 Coffee Lab mendirikan sekolah mengenai kopi yang bersertifikasi
Internasional SCA yaitu Specialty Coffee Association. Instruktur-instrukturnya
pun telah tersertifikasi dan merupakan Q Grader juga R Grader. Kelasnya terdiri
dari kelas basic, intermediate, dan advanced.
5758 Coffee Lab |
Basic Class:
·
101; pengenalan
dasar kopi, sejarah, cupping, espresso, dan manual brewing.
·
Sensory
·
Manual Brewing
·
Basic Cupping
·
Basic Espresso
·
Basic Latte Art
·
Keuangan Kedai
Kopi
Intermadiate Class:
·
Cupping for Professional
·
Manual Brewing
·
Latte Art
·
Keuangan Kedai
Kopi
Advanced Class:
·
Q Grader
·
R Grader
·
SCAE Brewing
Fondation and Intermediate
Mungkin ada yang bertanya-tanya, apakah bisa lompat
kelas langsung ke intermediate atau advanced? Bisa saja, namun
ada kelas-kelas tertentu yang memang berjenjang karena harus menyamakan
persepsi. Buat saya sendiri, lebih suka berjenjang agar saya mendapatkan
pelajaran secara utuh.
Sensory Class
Kelas sensory berlangsung selama tiga jam.
Mulai dari jam 13.00 – 15.00 WIB. Sedikit behind the scene mengenai
kelas ini. Pembaca blog atau yang kenal saya pasti tahu kebiasaan telat saya.
Nah, UNTUNGNYA saya salah baca jadwal. Saya pikir kelas mulai jam 09.00 pagi.
Saya bangun kesiangan, mandi, dan pesan ojek online. Akang ojeg udah
saya minta buat ngebut tapi dia santai saja gitu bawa motornya. Saya
misuh-misuh karena sampai di 5758 Coffee Lab jam 10.00 dan langsung lari menuju
kelas di lantai dua. Tepat di depan pintu masuk ada Teh Isma yang sedang
ngobrol sama Obit dan Christ. Teh Isma bertanya pada saya, apa saya mau ikutan
kelas? Saya mengangguk. Teh Isma senyum menenangkan dan bilang kalau kelasnya
baru mulai jam 1 siang. Yasalam! Jadilah saya menunggu cukup lama buat ikutan
kelas. Terus kata pembaca, ini faedah behind the scene-nya apa? He he
he. Nilai moral: jangan salah lihat jadwal! ;p
Mbak Mia Lakhsmi, instruktur kelas Sensory,
beliau ini R Grader, membuka kelas dengan sesi perkenalan dan bertanya apa
motivasi setiap peserta mengikuti kelas. Peserta yang berjumlah 12 orang kebanyakan
berprofesi barista, roaster, dan penikmat kopi.
Mbak Mia Lakhsmi, instruktur kelas sensory |
Pada dasarnya kelas sensory adalah kelas yang
mempelajari dan memperdalam kemampuan lidah manusia, baik rasa asam, manis,
asin, dan pahit. Keempat rasa ini merupakan kompenen yang melingkupi rasa dalam
kopi dan bagaimana keempat rasa itu berinteraksi. Loh, kopi ada rasa asinnya?
Ada! Terutama di kopi Robusta. Rasa asin bisa timbul karena bawaan tanah atau
cara menyeduh. Kelas sensory dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi teori
dan sesi praktik.
Peserta sedang menyimak materi kelas sensory |
Tipe Indra Perasa Manusia
Ingat tidak waktu sekolah, kita belajar Biologi dan
kita diberi peta lidah. Ternyata peta lidah tersebut dianggap sudah tidak valid
karena lidah sebagai indra perasa mampu mengecap lebih dari satu rangsangan
rasa dengan tingkat sensitivitas berbeda.
Tipe indra perasa (papillae) pada lidah dibagi menjadi
empat yaitu:
1. Fungiform Papillae terletak di
bagian depan lidah yang lebih sensitif terhadap rasa manis,
2. Circumvallate Papillae terletak di
bagian belakang lidah yang lebih sensitif terhadap rasa pahit,
3. Foliate Papillae terletak di sisi
lidah yang lebih sensitif terhadap rasa asam dan asin. Dan,
4. Filiform Papillae terletak di
tengah lidah yang tidak mengandung indra perasa namun bertanggung jawab atas
kemampuan merasakan tekstur makanan, minuman, atau benda. Ya kali kamu iseng
jilatin tembok.
Mendengar penjelasan Mbak Mia, ternyata rasa merupakan
simbol kehidupan. Misalnya pada manusia, rasa pertama yang dikenali adalah rasa
manis. Makanya anak-anak suka makanan manis. Sebetulnya ini menstimulasi
anak-anak untuk makan yang mengandung gula yang disinyalir baik bagi
pertumbuhan tubuh. Sementara rasa yang terakhir dikenali adalah pahit. Pada
rasa pahit, alam memberikan sinyal berbahaya seperti racun. Biar manusia tidak
keracunan, manusia menolak rasa pahit sebagai sistem perlindungan diri.
Pada rasa asam, alam memberikan sinyal hati-hati.
Contohnya buah muda terasa asam yang bisa menimbulkan sakit perut. Sementara
rasa asin merupakan rasa yang pertama kali terdegradasi. Orangtua seringkali
menambahkan garam karena sensitivitas lidah terhadap asin telah berkurang. Saya
jadi ingat kata-kata Mama saya, mumpung masih muda perbanyaklah merasakan
berbagai macam makanan. Kalau sudah tua nikmat itu akan diambil perlahan.
Menurut Mbak Mia, manusia berevolusi sepanjang
hidupnya, berlatih membiasakan diri dengan berbagai rasa. Seperti saat minum kopi,
awalnya kita akan minum kopi memakai gula lalu menggantinya dengan susu. Pada
akhirnya bisa minum kopi tanpa tambahan apa pun.
Selebihnya Mbak Mia menjelaskan tentang tingkat
identifikasi rasa dan tipe kemampuan merasa di masyarakat yaitu non tasters,
medium tasters, dan super tasters. Non tasters adalah orang
yang kemampuan merasanya hampir tidak ada. Baginya hanya ada dua jenis makanan
yaitu makanan yang enak dan enak banget. Kebanyakan dari masyarakat adalah medium
tasters yang memiliki potensi untuk mengecap berbagai rasa. Sementara super
tasters adalah orang yang saking pekanya terhadap rasa tidak bisa
menanggulangi rasa yang kompleks seperti misalnya masakan Padang.
Saran dari Mbak Mia untuk melatih kepekaan rasa adalah
dengan memecah rasa yang ada dalam suatu makanan atau minuman. Kurangi juga
konsumsi MSG karena bisa mendegradasi sensitivitas lidah.
Grafik Interaksi Rasa
Rasa manis, asam, asin, dan pahit dalam kopi saling
berinteraksi. Berikut ini grafik interaksi rasa yang memudahkan menerjemahkan
dan memecah rasa dalam kopi. Misalnya asam bertemu manis menambah rasa manis.
Asam bertemu asin menambah rasa manis. Agar tidak bingung, kami pun masuk ke
sesi praktik.
Grafik interaksi rasa |
Praktik Kelas Sensory
Praktik kelas sensory dibagi menjadi tiga sesi
yaitu sample referensi, mengidentifikasi intensitas rasa, dan
mengindentifikasi interaksi rasa. Sesi pertama, kami dibagikan baki berisi 12
larutan yang dikelompokkan ke dalam empat rasa. Setiap rasa, misalnya manis,
memiliki tiga level mulai dari samar sampai kuat. Kami belajar mengenali setiap
levelnya. Saya baru tahu kalau asin dalam kopi ternyata lebih ke rasa air
kelapa.
Baki berisi 12 larutan rasa manis, asam, asin, dan pahit |
Sesi kedua, kami diberi baki berisi 12 larutan acak
yang bertuliskan kode dan diminta untuk mengisi kertas tes. Pada setiap kode, peserta
harus mengidentifikasi rasa dan levelnya.
Sesi ketiga, kami diberi 4 gelas plastik berisi
campuran larutan. Tiap peserta harus mengidentifikasi campuran larutan dan
levelnya. Misalnya manis level 2 bertemu asin level 2.
4 gelas plastik berisi campuran larutan rasa |
Saya suka sekali dengan sesi praktik ini. Dua praktik
awal, saya tidak mengalami kesulitan. Berbeda dengan sesi ketiga. Dari 4 soal,
saya salah dua. Hiks. Ternyata dua gelas tersebut mengandung 3 larutan dan saya
hanya mampu mengidentifikasi dua campuran larutan.
Para peserta sedang mengidentifikasi campuran larutan rasa |
Manfaat Kelas Sensory
Tiga jam berlalu tanpa terasa. Saya menyadari dalam
waktu sesingkat itu banyak manfaat yang bisa diambil dari kelas sensory.
Mari tes kemampuan merasa kita |
Pertama, saya belajar anatomi lidah, cara kerjanya,
dan bagaimana melatihnya. Kedua, saya belajar mengidentifikasi rasa dan
levelnya. Ketiga, mengenali kelebihan dan kekurangan indra pengecap. Ada orang yang
lebih peka pada rasa manis dan asin, ada yang lebih peka pada rasa pahit, dan
lain sebagainya. Tergantung pada pola makan dan pola hidup. Keempat, belajar
menganalisis interaksi rasa.
Jika kamu berniat belajar tentang kopi lebih jauh,
mulailah dari kelas sensory. Kelas ini merupakan gerbang awal bagi
pencinta kopi, petani, roaster, trader, barista, pemilik kedai kopi, dan
lain sebagainya untuk mengenali kualitas kopi. Dan pada akhirnya bagaimana
menyajikan kopi yang bisa dinikmati semua orang.
Menurut saya, pelajaran kelas sensory tidak
hanya bisa diterapkan dalam dunia perkopian namun dalam setiap ranah yang
berhubungan dengan makanan maupun minuman. Pelajaran dasar yang harus dikuasai
bagi siapa saja yang bergelut di bidang F & B. Pelajaran ini saya rasa
sangat penting bagi penulis, food blogger, bahkan semua orang karena
pada dasarnya kita mesti bisa memasak di dapur. Dan pada akhirnya yang paling
penting ketika kita dapat mengenali rasa tanpa sadar kita telah mengenali diri kita
sendiri. Kita tahu potensi kita sejauh mana, kita tahu kekurangan kita.
Selebihnya proses yang bicara karena titik kuat bisa melemah tanpa diasah dan
titik lemah bisa menguat dengan latihan.
5758 Coffee Lab
Rusa Pinus Raya E1-D
Jl. Pinus Raya Barat, Kompleks Pondok Hijau Indah
Gegerkalong, Bandung
IG: @5758coffeelab
Jadwal kelas, informasi biaya, dan pendaftaran:
0822-5533-5758 (WA Messenger only, no phone)
Ternyata bisa sejauh itu ya.. gak cuma bisa bilang, rasanya enak atau enak banget. Hm. baca ini aku jadi banyak tau. TFS ya :)
ReplyDeleteAsik, Vi! Jadi pengen ikutan kelasnya lagi, uy.
ReplyDeleteWah seru yah kelasnya. Ilmu baru. Videonya jg ok. Jernih😄😍
ReplyDeleteWah ga mudah ya ternyata. Saya inget sebuah film yg ada seorang pencicip wine yg sangat dihargai dan flamboyan bngt. hmm.. prosesnya memang susah
ReplyDeleteWah ternyata bisa mendetail gitu yang tentang kopi. Sejauh ini saya belum terlalu suka sama kopi. Hanya suka aromanya saja
ReplyDeleteKereeen! Itu bayar brp per sesinya ya? Kali aja suamiku mau
ReplyDeleteBaca ini aku jadi banyak tahu. Termasuk baru tahu juga kalau pemetaan rasa di lidah yang kupelajari saat kecil dulu, sudah berkembang jauh.
ReplyDeleteseru banget ini kak..
ReplyDeletecara diet yang baik
Numpang ya min ^^
ReplyDeleteAyo buruan bergabung di www,kenaripoker,com
Bonus 50% hanya deposit Rp 10.000 sudah bisa mainkan banyak game disini, TO rendah tidak menyekik player, server baru dengan keamanan dan kenyamanan yang lebih!
hanya di kenaripoker.com
WHATSAPP : +855966139323
BBM : KENARI00
LIVE CHAT : KENARIPOKER.COM
ALTERNATIVE LINK : KENARIPOKER.COM